ML DGN TUKANG JAMU GENDONG
Hai, nama saya Andi. Ini kisah saya liburan ke ke rumah ortu saya di
suatu kabupaten yang terletak di lereng pegunungan karena lagi libur
pergantian semester di universitas saya.
Pada saat itu saya sedang duduk-duduk di teras sambil menghirup udara
segar tidak seperti di bandung yang sekarang sudah mulai tercemar
polusi. kemudian setelah berselang beberapa menit, kemudian ada seorang
wanita menggunakan capil (topi bambu berbentuk kerucut yang biasanya
dipakai petani) dan menggendong sebuat bakul yang berisi botol-botol
bekas syrup. Mukanya tidak kelihatan karena ditutupi capil coklatnya
tapi terlihat dari tanganya kalau dia berkulit putih. mungkin karena
saya lama memerhatikanya dia kemudian dia masuk dari pagar yang terbuka
dan masuk keteras.
“jamunya tuan…..”
kemudian dia membuka
capilnya. terlihat seorang wanita yang kira-kira berumur 28 tahun.
mukanya cantik sekali, putih mulus dan tak satupun jerawat hinggap di
wajah cantiknya.
“jamunya ada apa aja mbok”
“ada jamu kuat, encok, pegel linu, cekot-cekot, asam urat dst. (macam-macam sampai pusing mendengarkanya)”
“waduh maaf mbok, saya nggak sakit”
“oh… kalau begitu minum jamu ini aja mas, ini buat sehari-hari supaya tetap sehat”
“ya udah deh mbok, yang itu aja…”
kemudian
dia mengeluarkan sebuah gelas kaca dan mulai tanganya mengambil
bermacam-macam botol dan menuangakanya ke gelas itu seperti bartender.
Saya diam diam meliahatnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
rambutnya yang hitam panjang dan lurus menghiasi wajahnya yang bersih
itu. dan terlihat badannya sangat sintal dan langsing singset dan kaki
putihnya yang tidak ditumbuhi bulu-bulu. Terlihat dia sangat merawat
dirinya. mungkin dirinya rajin minum jamunya itu. dari atas melihat
gundukan payudaranya dibalik bajunya. terlihat payudaranya yang SANGAT
BESAR dan kencang itu. rupanya dia tidak menggunakan BH. tapi tetap saya
kesulitan melihat putingnya karena bajunya ketat. tapi putingnya pun
tidak terlihat karena bajunya tebal
“ini mas jamunya”
“triam kasih”
kemudian saya minum jamunya sedikit demi sedikit sambil melihat wajahnya yang cantik itu sambil berbincang-bincang
“waduh mbok, jamunya enak banget”
“trima kasih mas…”
“andi, nama saya andi. nama mbok siapa”
“nama saya Sumirah”
“panggilanya siapa mbok sumirah?”
“terserah mas”
“kalo manggilnya mbok mirah boleh nggak?”
“boleh mas, tapi jangan panggil saya mbok, saya kan belum nenek-nenek(tertawa kecil)”
“iya mirah kamu masih muda, cantik lagi”
“ah mas bisa aja deh”
“pasti
suami kamu pasti senang sama kamu” ucapan ini tersirat untuk
menanyakan statusnya karena biasanya disini orang kawin pada umur 20
tahunan
“saya belum kawin mas”
“ohh begitu toh”
“ngomong-ngomong mirah sudah jualan jamu sejak kapan?”
“sudah 7 tahun”
“ohh gitu toh mbak, oh ini mbak sudah habis”
kemudian saya memberikan gelas kepadanya
“3000 mas”
kemudian saya berdiri dan mengambil dompet saya di kantong dan mengambil selembar 5000 an
“ini mbak”
kemudian saya menyenggol tanganya. halus sekali.
“ini mas kembalianya” kemudian saya menyenggol tanganya kembali
kemudian dia pergi dan menjajakan ketempat lain.
kemudian
keesokan harinya saya ingin bertemu dia lagi sehingga saya kembali
menunggu di teras rumah di pagi hari. cukup lama saya menuggunya
sekitar setengah jam. tapi ujung hidungnya belum tampak juga. kemudian
saya masuk kerumah. kemudian sekitar 3 jam kemudian terdengar sebuah
ketukan di pintu depan. kemudian saya buka pintunya dan ternyata yang
datang rupanya si mirah.
“mas andi, jamunya lagi nggak?”
“wahh… dari tadi sudah saya tunggu-tunggu kok nggak datang”
“iya mass tadi saya lagi nganter anak saya ke sekolahan”
kemudian saya bingung, “belum kawin kok punya anak sih?” gumamku
kemudian saya ajak ke dalam rumah saya
“ayo mbak masuk aja”
“trima kasih mas”
kemudian dia langsung masuk kerumah saya dan melepaskan sendal kumalnya di depan
“eh mirah jangan dibuka sendalnya!”
“nggak papa mas nanti ngotorin lantai mas aja”
kemudian dia masuk kerumah dan duduk beralas ubin
“em mirah kok duduk disitu sih”
“kan kebiasaan saya begini mas, masa tukang jamu duduk di kursi, kan nggak sopan?”
“ini kan di ruang tamu jadi nggak apa-apa ayo duduk”
kemudian dia duduk di sofa.
“nah gitu dong nanti kalo duduk di lantai masuk angin lo…”
“iya mas”
“oh ya mirah, kemarin minumanya bikin saya sehat dan bertenaga”
“maksih mas, mas mau minum itu lagi?”
“iya mirah”
kemudian dia mulai meramu minumannya. tapi perbincangan kami membuatnya berhenti sebentar-sebentar
“mirah, biasanya yang laku itu jamu apa?”
“oh, biasanya jamu buat perempuan sama jamu kuat mas”
“jamu buat perempuan itu apa aja?”
“jamu
pembesar dan pengencang payudara dan pantat, kulit putih dan mulus
& jamu rapet mas. biasanya pagi-pagi saja sudah laku mas”
rupanya menedengar begini saya penis saya sudah berdiri separo
“oh gitu toh, pantesan yang punya cantik sekali”
“ah mas bisa aja deh” katanya tersipu malu
“abis itu tetek kamu juga besar, pasti sering minum jamunya ya”
“ah mas ngga enak loh didengar orang”
“tenang mbak santai saja di sini cuman kita berdua, tapi yang tadi beneran lo mbak”
“oh itu gara-gara saya harus minum tiap hari”
“kok harus?”
“iya karena kalau rasanya beda berarti racikanya beda mas jadi hasilnya juga beda mas”
“oh gitu toh, ngomong-ngomong tadi mbak ini janda ya?”
“nggak mas”
“ngangkat anak angkat?”
“nggak mas, kok pertanyaannya seperti itu sih?”
“anu mbak saya bingung kok katanya nganter anaknya tapi belum nikah”
kemudian dia menumpahkan air jamunya ke lantai
“maaf mas nggak sengaja”
“enggak saya yang minta maaf saya lancang, saya mau ngambil pel dulu”
kemudian saya mengambil pel lantai di sudut ruang dan membawanya ke ruang tamu
“udah mas saya aja ngelap”
sebetulnya saya ogah-ogahan jadi langsung memberi pelnya ke mirah
“ini mirah”
kemudian
dia langsung menjongkok di hadapan saya dan mengelap. ini adalah
kesempatan emas melihat payudaranya. maju mundur maju mundur terlihat
bukitnya bergoyang dengan indah tapi tetap putingnya tidak kelihatan
tapi melihat separuh dadanya sudah cukup bagiku.
kemudian setelah itu dia kembali meramu jamunya
“sebetulnya begini mas, kisahnya memalukan mas… saya pacaran di desa terus main gituan sama dia, tapi dia melarikan diri”
“waduh maaf mirah kalau begitu”
“udah mas nggak papa, semuanya sudah terjadi nggak bisa kembali, lagipula ini juga salah saya, ini mas jamunya”
“ya makasih”
kemudian saya mengambil gelas penuh jamu itu dari tanganya
“saya jadi kepikiran mas”
“udah mas, itu kan masa lalu”
kemudian saya meneguk jamunya kembali
“mas emang udah pernah main gituan ya?”
“ya, emang kenapa?”
“nggak mas emang nggak takut hamil”, rupanya gadis ini gapsek (gagap seksual)
“mas kan punya ilmu biar nggak hamil”
“ah mas bisa aja deh…”
“betulan, mas nggak bohong”
“trus kesakitan nggak mas?”
“enggak, malah mau lagi”
“ah mas bohong ah”
“iya betulan”
“mas keliatan bohongnya, buktinya dulu saya begituan sakit”
“emang sama mantan pacar kamu diapain?”
“dulu pacarku pernah remas-remas itu saya, sakit mas, terus dia nunjukin itunya, saya ngeri mas ada bulunya kriwil-kriwil hiii”
saya tertawa mendengar ini
“terus gimana mbak?”
“dia
masukin itunya ke ini saya mas, perih banget mas trus pas dikeluarin
ada darahnya mas, trus saya juga pernah ngeliat orang begituan mas di
mobil, pas dicium dileher, perempuanya mangap-mangap mas, trus lehernya
merah mas.saya jadi takut padahal ibu-ibu yang beli jamu suka ngobrol
katanya sama suaminya begituan senang banget”
“itu tandanya perempuanya keenakan rah , terus yang dikatain ibu-ibu itu bener rah”
“tapi kok saya sakit, apa saya kelainan mas?”
“nggak, kamu nggak kelainan, pacar kamu yang kelainan, mas bisa buktiin kalo begituan itu enak”
“nggak ah mas, nanti anak saya jadi dua deh, susah mas”
“lho… kan tadi mas sudah bilang, mas kan punya ilmu biar nggak hamil”
“bukan ilmu hitam kan mas?”
“iya dong, gimana, mau nggak?”
“nggak mas, trima kasih nawarin”
“eh mirah, mas nggak nawarin dua kali lho, mas janji kamu nggak hamil dan nggak sakit seperti yang kamu lakuin sama pacar kamu”
“gimana ya mas”
“udah bilang ya aja susah banget, mas bikin kamu keenakan bahkan mau lagi”
“tapi mas janji ya, kalo nggak mas saya laporin ke polisi lo mas”
“iya”
kemudian
dia mengangguk-angguk kecil. berarti sudah ada lampu hijau buat saya.
kemudian saya mendekatinya dengan duduk di sampingnya. saya berusaha
mendekatinya. tapi iya bergeser menjauhiku terus-menerus, tapi akhirnya
dia dipojok juga.
“rah, kalo kamu minggir terus, kamu nggak dapat enaknya nanti”
“saya ndredeg (deg-degan) mas”
“kalo gitu kamu merem ya”
kemudian
dia merem. saya mendekatakan bibir saya ke mulutnya. kemudian saya
mencium bibit merekahnya itu kemudian setelah itu saya melepaskan bibir
saya
“gimana rah?”
“enak mas”
“ini ada yang lebih enak, caranya nanti mulut kamu kebuka terus lidah kita ketemu”
“ih mas jijik”
“kamu kan belum rasain, kamu coba dulu, pas ti ketagihan”
kemudian
dia membuka mulutnya. kemudian saya memiringkan kepala saya dan
mendekatakan kepala saya dan kami melakukan french kiss.
“hmpphh…hmpph…” katanya yang membuatku bergelora. rupanya tanganya
mendorong keras punggungku seakan-akan tidak ingin melepaskanku.
kemudian terasa juga payudaranya dan putingnya di dadaku. konstan
penisku naik dan sudah menempel di pinggangnya di balik bajuku. tanganku
juga dipunggungnya juga merayap-rayap dan tangan saya surun ke
bokongya yang bulat itu.
tak puas dengan bibir sensualnya itu, saya
naik ke kupingnya. kupingnya saya gigit-gigit kecil dan lidah saya
dengan nakalnya saya masukan kelubang telinganya. tercium aroma
samponya.
“mas, geliii mas uhh sshhh ahhh”
cukup lama saya bermain dengan kupingnya kemudian saya turun ke lehernya dan menggigit kecil lehernya
“hmmpph ahh…uhh…”
desahanya berulang kali dan makin lama makin keras. tangan saya yang tadi di pantatnya sekarang sedang membuka kancing bajunya.
“sshhh mas apa-apaan nih ahh uhhh jangan mas ochhh”
tetapi
saya terus melanjutkannya sambil menggigit-gigit kecil lehernya.
kemudian setelah membuka kacaningnya. FANTASTIS! tertampanglah sebuah
sepasang buah dada sempurna!, tidak menggantung, bulat,besar montok
seperti buah semangka yang sudah siap untuk dipanen. lebih besar dari
punyanya paini. kemudian saya turun di dadanya dan membenamkan muka saya
diantara dua bola basket itu dan kedua tangan saya memegan dua
payudara itudan menjepitkan muka saya. ohh enaknya, muka saya seperti
dipijit-pijit. kemudian setelah itu saya mulai meremas-remas payudaranya
“ochhh…
mass geli aduh ahhh…” katanya bertubi-tubi. kemudian saya mulai
mengemut payudara kananya dan tangan kiriku melemas gunung satunya. saya
mulai menggigit putingnya yang sudah menegeras dan menyedot
payudaranya dengan kekuatan vacum cleaner “mas ngilu ahh… enak… terus
mas ouch ouch” desahanya sambil menggelinjang tak karuan. setelah cukup
lama kemudian saya berpindah kepayudara kirinya dan sekarang tangan
kanan saya mulai meremas payudara kanannya yang bahsah terkena air
liuruku. bedanya di payudara kiri terasa lebih keras dari pada yang
kanan. saya pun bersemangat. kemudian setelah itu kedua tangan saya
turun lagi dan menurunkan resletingnya di belakang. kemudian setelah
itu saya melepaskan kancingnya dan terlihatlah sebuah pemandangan yang
nggak kalah serunya sama bukitnya. Terlihat pahanya mulus tak berbulu
dan saya mulai mengelus-elus kedua tangan saya di pahanya. rupanya dia
kegelian “mas geli mas uhh” katanya sambil bergoyang. setelah itu saya
menurunkan celana dalamnya yang berwarna merah muda dan ada simbol
talinya berwarna merah yang terlihat sudah basah di depannya.
“mas jangan mas”
tapi
tidak saya hirau kan perkataanya dan saya turunkan CD-nya dan
tertampaklah sebuah vagina yang sudah basah dan menggembung dan pink
merekah serta dihiasi asesoris bulunya yang tipis dan haitam itu dan
setelah itu hidungku saya benamkan di lubanganya itu
“eh mass mau
diapain ahhh mas geli mass uhh… ouch… ouch…” dan saya gesekan ke atas
dan ke kiri. setelah itu, giliran lidah saya yang beraksi. saya
memasukan lidah saya dan menggerayapi vaginanya. dia berdesah lebih
keras lagi “mas ach..ach terus mas” katanya sambil menjambakku.
kemudian akhirnya saya menemukan klitorisnya. desahan nya lebih keras
lagi. “mas terus mas jangan stop mas terus ahhhhh ahhhhh”. kemudian
setelah beberapa menit, “mas mau keluar mas” kemudian setelah berselang
beberapa detik dia memuncratkan cairanya ke muka saya
“mas maaf nggak sengaja”
“nggak papa kok”
kemudian
saya yang saat itu masih berpakaian lengkap saya buka sampai telanjang
bulat. rupanya ia ngeri punya saya yang dihiasi bulu bulu hitam
“mas saya takut mas…”
“udah, nggak papa kok, sekarang kamu emut konthol saya”
“di emut mas?”
“iya diemut”
“enggak mau mas”
“lho kan tadi saya emut itu kamu masa kok saya yang diemut kok nggak mau”
“jorok mas, kan itu buat pipis”
“tenang rah, saya kalo cebok selalu pake sabun, terus jembutnya saya sampoin kok, tenang aja rah”
kemudian dia mulai mendekatakan mulutnya dan dia masih taku
“ayo rah, pegang punya saya”
“iya mas”
tetapi
tanganya hanya di keatas kan, tapi tidak menyentuhnya, karena tidak
sabar, saya menggapai tanganya dan langung mendekatkan tanganya ke
penisku dan saya tuntun tanganya untuk mengocok penis saya. kemudian
kepalanya saya pegang dan saya dekatkan ke penis saya. enak sekali
rasanya, meskipun awalnya rada sakit (kena giginya) tapi kemudian
teratur, begini rasanya dikocokin sama orang yang biasa megang botol
jamu jadi kocokanya lebih enak dan nyaman seperti pengocok profesional,
maju mundur maju mundur gerakanya sangat sempurna. “ahh mairah terus,
kamu pintar ahh terus mirah uhhhh” saking enaknya. dan beberapa menit
kemudian “mairah saya ingin keluar dan akhirnya “crruuut” saya
mengeluarkan mani saya dimulutnya kerena lupa memberitahukannya.
“mas kok di mulut saya sih mas?, kan jijik tauk…” katahnya sambil membuang mani di mulutnya
“udah di telen aja”
“mas jangan sembarangan dong, masa ditelen?”
“kamu tau nggak, itu isinya protein semua, bahkan khasiatnya bisa ngalahin jamu kamu”
“ah mas kerjaanya bohong”
“mas nggak bohong, betulan kok”
“kalo tau gitukan nggak saya buang mas, kalo gitu sekali-sekali dimasukin botol aja mas biar buat campuran jamu saya”
aneh-aneh saja mirah ini
“mirah tolong bikinin jamu penambah tenaga biar mas kuat”
“iya
mas”, kemudian dia mulai mengeluaran gelas dan mulai meramu lagi. saya
pun tidak tinggal diam. saya duduk dibelakangnya dan kedua tangan saya
memilin-milin putingnya
“mas, nanti tumpah loo”
tapi tidak saya hiraukan malah saya sambil cium tengkuknya
“mas geli mas mau tumpah lo mas”
kemudian
setelah itu jamunya jadi saya suruh mirah memasukannya ke mulutnya
tapi tidak ditelan kemudian setelah itu saya suruh berbalik badan dan
kemudian kami french kiss lagi dan mentransfer airjamunya ke mulut
saya. setelah jamunya habis saya telan, saya meremas payudaranya.
efeknya jamunya dahsyat, setelah beberapa detik meminumnya, badan saya
terasa panas dan penis saya berdiri lagi, urat-uratnya terlihat lebih
menonjol dibanding sebelumnya kemudian setelah itu saya suruh mirah
untuk tiduran
“mirah, kamu siap ya”
“iya mas. tapi janji beri saya kenikmatan tapi jangan beri saya anak ya mas”
“iya”
kemudian pertama kali saya menggesek-gesekan terlebih dahulu penis saya ke sekitar lubangnya
“mas enak mas udah mass masukin saja mass ahhhhh”
kemudian
saya mulai memasukin liang surgawinya yang sangat kecil itu,
bayangkan, saya meniduri seorang wanita yang meminum jamu rapet selama
bertahun-tahun padahal tidak pernah behubungan. pasti sangat kecil
sekali dan mengalahkan lubang orang perawan. tadi saja hampir tidak
terlihat dibalik jembutnya. sehinggga saya juga sedikit kesusahan karena
terlau sempit tapi perlahan lahan saya akhirnya berhasil memasukan
seperempat dan perlahan-lan akhirnya penuh juga. setelah ful baru saya
oper ke gigi 6. dengan gaya konvensional, saya mulai menjalankan kontak
sexual. “ah ah ah uh mas och ouc yess ochhhh ahhhh terus mas ahhh”
desahanya yang mengundang birahi siapapun yang mendengarkanya. enak
sekali dijepit dengan vagina super sempit ini. enak sekali rasanya ahhh.
melihat payudaranya yang juga bergerak. menambah semangatku untuk
memuaskanya, setelah sepuluh menit, saya minta kepada mirah untuk
berposisi doggy style. enak sekali, ini adalah posisi paling enak dengan
bakul jamu ini, tak lupa saya meremas pantatnya yang semok itu dan
sesekali memukulnya, dan tak lupa juga saya memegang rambutnya dan
menariknya seperti naik kuda “yes yess ah ah ah enak terus mirah”
genjotanya RUARR BIASA pijatanya yang memijat penisku enak sekali dan
beberapa menit kemudian si mirah akhirnya orgasme juga. setelah itu saya
capek menggoyangkan pingang saya saya suruh mirah sekarang untuk
posisi woman on top. sambil tiduran yang mirah diatas saya sambil
bergerak keatas-kebawah tangan saya meremas payudaranya yang extra
besar dan extra empuk. beberapa menit kemudian saya ingat janji saya
pada mirah, saya yang juga ingin keluar langsung melepaskan penis saya
dan melepaskan mani saya di lantai. kami berdua mengehentikan permainan
ini karena permainan kami cukup lama (40 menit) gara-gara pengaruh
jamu kuatnya mirah bahkan mirah orgasme 3kali.
“gimana mirah, enak kan?”
“iya mas, betul kata mas”
“lain kali kalo kamu mau kamu tinggal ke rumah saya kalo sedang liburan kesini”
“iya mas, terima makasih ya mas”
“iya”
Kemudian kami saling bericiuman.
“mas, saya hampir lupa, jamu sehat sama jamu kuat jadinya 7000 mas” masih aja ingat jamunya
“ini mirah kamu saya kasih bonus jadi 50 ribu” (disini uang dua puluh ribu saja sudah dibilang banyak
Setelah
ini kami sering kontak fisik dengan mirah baik dirumahnya (apabila
anaknya kesekolah) maupun dirumah saya dan tidak lupa saya kasih uang
kadang-kadang buat bayar sekolahan anaknya.
Sekian