Ibuku
Pelampiasanku-Bag 2
Ibu menyelesaikan mandinya dan keluar
dari kamr mandi. Dia memakai pakaian rumah untuk wanita berwarna merah
muda yang berbahan satin yang sangat halus, dan dia berjalan ke dapur
dimana aku masih duduk disana dan berhenti di depan ku dengan mengambil
jarak antara aku dan dia. Dan dia memutar badannya membelkangi aku.
M : “Cody, rayulah diriku...!!” Tiba2 dia mengatakan itu kepadaku.
C : “Tadi ngmong apa Mam?”
M : “Rayulah...Mama-mu ini sayang kuuwww..!!” Sambil tetap memunggungi diriku.
Aku berdiri dari kursiku dan berjalan perlahan mendekatinya. Dia tidak
mengatakan sepatah kata lagi, hanya berdiri menunggu ku menghampiri
dirinya. Setelah aku tepat berada di belkang Ibu ku, aku lingkarkan
kedua tanganku di perutnya dan dengan perlahan mendekapkan punggungnya
pada dadaku, pantatnya yang sangat sintal terdekap sangat rapat ke
bagian bawah tubuhku, dan dengan perlahan aku mulai menciumi belakang
leher Ibuku dan dengan sedikit menjilat kulitnya dengan lidahku. Secara
perlahan aku mulai membelai halus payudaranya. Penisku mulai menegang
dan berdiri dengan tegak dan keras menekan erat kearah pantat Ibuku dari
dalam celanaku. Lau secara perlahan pula kuturunkan salah satu tangan
ku dan mulai meraba perutnya, semakin kebawah dan jari2 ku mulai
menelusuri bulu2 halus yang berada diatas garis vaginanya yang terawatt
dengan sangat rapih. Akhirnya Ibu ku membalikan badanya kearahku dan
menggapai belakang kepalaku dean mrangkul leherku dengan posisi
berhadapan kami akhirnya bibir kami bertemu, dia merapatkan dan agak
menekan kan pinggulnya keapada pinggulku sehingga penisku yang tegang
ini terhimpit oleh tekanan tubuhnya, dan bibir kami pun berpautan
bergumul menikmati aroma birahi, dan lidah kami pun juga ikut bergumul
berbalasan menikmati laju nafsu yang sednag terjadi diatara aku dan Ibu
Kandungku. Kutarik dan kudekap tubuhnya semakin erat kepada tubuhku.
Payuda Ibuku terasa sangat lembut menmpel di dadaku yang masih terlapisi
oleh bajuku. Aku mulai merasakan tangan Ibu-ku mulai bergerilya
menelusuri penisku dari luar celanaku, tangannya meraba penisku serta
meraih buah zakarku secara lembut dan sangat menggairahkan, bibir kami
tetap berpautan satu sama lain, lidah kami seperti terkunci di dalam
permainan gairah yang sangat panas. Kurasakan jemeri ibuku mencari
retseleting celanaku dan mulai membukanya, lalu aku dapat merasakan
tangannya sudah menggenggam batang penisku yang semkin keras dan berdiri
dengan tegaknya dan perlahan mulai mengocok penisku aku bisa merasakan
buah zakarku kadang dicengkramnya dengan jemarinya sambil dia mencakar
harlus lalu dia mulai mengocok kembali panisku. Aku merasakan sebuah
kenikmatan yang sangat indah, sebuah nafsu birahi yang telah membakar
emosiku membawaku terbang ke surge kenikmatan seks. Akhirnya aku tidak
bisa lagi menahan kocokan Ibu ku, lengannya terlalu hebat dan
berpenglaman dalam menghadapi Penis remaja yang sedang ranum2nya,
dikocoknya semkin kuat dan cepat aku tidak bisa bertahan lagi, aku akan
mengeluarkan cairan kenikmatan ini.
C : “Aaaakkhhh...oowww,,,ssshhhh....Mmmaammmm...Ya,
ampun...TUhaann...aku keluar...aakhhhhhhh”. Aku menarik bibirku dari
pergumulan ciuman kami, sambil berkata demikian.
Aku sudah tidak kuat untuk menahan orgasme ku, akhirnya kusemprotkan air
maniku semua kusemprotkan cairan spermaku yang sangat puti pekat dan
kental ke baju Ibuku yang berwarna merah muda berbahan satin itu,
sewaktu kusemprotkan spermaku Ibuku malah mengocok penisku makin cepat
dan cepat...dan penisku mulai terasa ngilu..tetapi aku menikmatinya,
setelah tetes terakhir dari spermu keluar, ibuku mulai memeperlambat
kocokannya terhadap penisku.
C : “Oohh...Mam...aku sayang bgt sama Mama”.
M : “Mama juga sayang sm kamu Cody”. Serunya secara berbisik, sambil menuntunku ke kamar mandi.
M : “Ayo..lepas semua pakaianmu sayang, Mama...akan membersihkan
Tubuhmu!! Ternyata kamu telah belajar dari buku yang Mama kasih ke kamu
dankamu sangat memahaminya....tadi pas Mama suruh kamu merayu Mama, kamu
lakukan hal itu dengan benar...dan hot bgt lhooo....,sempurna banget,
sayang. Tadi itu baru pelajaran praktek yang pertama
lhoooo...sayang....hahahaha”. Ibu ku sedikit berpidato kepadaku sambil
berjongkok didepan penisku tertawa seiring tangannya yang sangat halus
membersihkan Penisku.
Kuangkat tubuh Ibuku dan kudekatkan wajanya kepada wajahku dan kami
berciuman. sensai yang sangat menggairahkan dan menggetarkan dada adalah
saat2 ini berdua bersama Ibu Kandung ku sendiri di dalam kamar mandi,
Ibuku secara perlahan melepas pakaiannya satu persatu, dan hatiku makin
berdebar melihat situasi itu, baru kali ini kulihat tubuh wanita yang
tanpa cacat cela sangat mulus sintal dan membuat nafsu lelaki manapun
tergoda, kami sudah dalam keadaan telanjang dan hasrat birahiku selama
ini telah menuju puncak dari kenikmatan sorgawi yang akan tertumpah
kepadaku.
M : “Melihat ukuran dan bentuk penismu yang sebesar ini, sepertinya qta
masih ada urusan yang belum terselesaikan deh....ya...Mmmmm.....kayanya
kamu, harus tidur ditempat tidurku deh malam ini...sayang...hehe”. Dalam
situasi seperti ini Ibu ku masih saja bisa mengeluarkan canda tawanya.
Kami berjalan bergandengan menuju kamar tidur Ibuku, sesampainya
disana...dia langsung membuka bedcover dan melipatnya, lalu dia
menyalakan lampu kecil dan mematikan lampu utama yang menerangi kamar
tidurnya dan mulai terasa hawa nafsu kemabali menyrang birahi ku atas
keremang remangan kamar tidurnya.
M : “Apalagi sayang...yang sdh kamu peljari dari buku itu..?”
C : “aku akan memberikan kejutan buat Mama, tentang pemahamanku dari buku itu...”.
M : “Okelah..klo begitu”. Sambil menjawab pertanyaanku, kami berdua beranjak naik ke tempat tidur.
Ibuku tidur terlentang pasrah menyerahkan sepenuhnya dirnya tubuhnya
kepada diriku, aku kangkangi dia tubuhnya berada diatara kedua kakiku
dimana tubuh ku berada diatasnya dan bibirku mulai menciumi lehernya
sambil memberikan sedikit jilatan2 penuh nafsu..sampai jilatanku naik
sebatas dagunya, dan mulai dengan perlahan lahan tanganku dengan
jemariku memijat mijat halus putting susu Ibuku....dan kuturunkan
jilatanku denagn hanya melewati putting susunya...aku mulai mendengar
rintihan2 halus dan suara desahan kenikmatan yang keluar dari mulut
ibuku, lalu jilatan dan cumbuan itu kulanjutkan kerah perut ibuku, dan
dengan perlahan seiring dengan jilatan lidahku di perutnya kucumpu juga
pusarnya..dan tidak lupa sedikit kujilat pusarnya dengan lidahku....dan
rintihannya pun terdengar semakin parau, serta berbisik kepadaku bahwa
dia sangat menikmati nya. Secara perlahan kumasukan satu jariku kedalam
vaginanya yang sudah sangat basah, dengan tetap lidahku bergerilya di
perut dan disekitar pusarnya, dimana kubaca dari buku tersebut wanita
juga mempunyai titik rangsang pada bagian itu jika diberikan rasangan
yang tepat makam wanita akan mendapatkan suatu oragasme surgawi yang
sensainya sangat indah, dan aku terus mencoba agar ibuku bisa mencapai
oragasme tersebut, sambil memasukan jariku kedalam vaginya diringi
dengan eksplorsiku di dalam celah kenikmatan yang tetap sempit dan
terawatt itu. Ibuku sedikit mengangkat pinggulnya agar agak menekan
jariku supaya cepat masuk semakin dalam ke vaginanya, dan ketika kurasan
jariku mulai menyeruak masuk, maka megalirlah cairan kenikmatan dari
liang sanggama, liang surgawi impian para lelaki itu...begitu bening
lengket dan agak pekat, dan Ibuku makin meracau keenakan dalam menikmati
oragasme awalnya.
M : “Oooohhh...codyyy...sayaaaanggkuwwww....Ooh Tuhan...!!! Sayang aku keluar nniihhhhhsssshhhh aakkkhhhhhh....”
Oragasme awal yang dia rasakan membuat tubuhnya agak sedikit mengejang
menahan kenikmatan yang kuberikan. Melihat situasi ini, aku langsung
beranjak dan mendekatkan mulutku pada vaginanya dan mulai menghisap
semua cairan kewanitaan yang dia keluarkan dengan derasnya yang mengalir
dari dalam vaginnya membasahi klitroisnya, sambil ku hisap sambil
kujilatkan lidahku mengelilingi klitrorisnya yang sudah membengkak
seperti kacang, kuhisap vaginanya sambil terkadang kulihat kearah wajah
dan tubuhnya, tubuh cantik yang tergolek pasrah menggeliat nikmat di
atas tempat tidur tanganya mengacak acak seprai dan mencakan kasur,
melihat keadaannya seperti itu malah membuatku semakin bernafsu untuk
mengerjai Ibuku, kuhisap lebih kuat lagi vaginanya lidaku kutusuk
kedalam vaginanya beserta jariku yang tetap keluar masuk di vaginanya,
kuanaik turunkan lidahku di klitorisnya, paha Ibuku makin terbuka dengan
lebar dan sangat memudahkan diriku untuk menggapai perbatasan antara
liang vaginannya dengan lubang anusnya, kujilat semakin kebawah sampai
sedikit terkena lubang anusnya...yang merekah kembang kempis seperti
bunga mawar, Ibuku semakin tersika dengan kenikmatan surgawi yang
kuberikan. Dia benar2 berada dalam oragsme.
M : “Ooh sayang...udah...plis...stop stop...Mama gak tahan
lagi....oragasme ini gak berenti2 tau....plis sayang..plis....”
Mendengar Ibu-ku mengemis seperti itu, aku melepas kan hisapanku dan
bergerak pindah dan berbaring disebelahnya.
M : “Aahhh...itu tadi enak bgt lho sayang..., tapi Mama mau supaya kamu
juga menyetubuhi Mama..., Mama juga tau koq klo kamu sebenernya udah
pengen banget dari dulu kan..untuk menyetubuhi Mama mu ini..??” Dia
berbisik mesra kepadaku.
M : “Dan Mama juga sebenernya sadar bahwa selama ini Mama sudah menjadi
penggoda, yang memang sangat sering menggoda Anak kandungnya
sendiri....Hahahaha...”Ibuku, mengakui perbuatannya selama ini sambil
tertawa.
C : “Mam..seingat aku pernah sewaktu malam aku juga pernah bermimpi
tentang malam ini, kejadian yang sekarang kita saat ini lakukan
bersama”.
M : “Ayo...donk sayang...masukan dan benamkan penismu sedalam dalamnya
kedalam vagina Mama...Oohhhh...setubuhilah..Ibu kandungmu yang sangat
kamu sayangi ini...jujur ya sebenearnya Mama sangat ingin bersetubuh
denganmu sudah sejak lama...Mama sanagt ingin merasakan
penismu...sayang...!!!” Dia berkata jujur sekali lagi, dalam keadaan
terlentang dan membuka pahanya lebar2.
Mendengar perkataannya aku mulai bergerak dan merangkak untuk bertindak
sesuai permohonannya kepadaku, aku merangkak dianata sepasang paha yang
terdapat sebuah liang kenikmatan surge yang sudah sangat basah dan
sangat lembab...dan aku berbaring ditas tubuh Ibuku dan aku langusng
menyambar bibir dan lidah kami saling bersambutan dan berpautan satu
sama lain, dan aku dapat merasakan jemari Ibuku yang mulai meraih batang
penisku yang keras menegang untuk memnuntun memasuki liang persangamaan
sebuah liang yang dapat memberikan kenikmatan birahi yang sempurna,
pelahan kepala penisku mulai menyentuh bibir Vaginanya, terasa sanagt
basah dan licin pada bibir vaginanya, burung yang selama ini pergi
diluar rumah akhirnya masuk kedalam sarangnya sendiri, kepala penisku
mulai menyeruak masuk kedalam Vagina ibuku dan kubantu dengan tekanan
sekali dorong oleh pinggulku, secara perlahan penisku masuk semakin
dalam kedalam Vagina Ibu ku.
Benar2 kami nikmati malam yang manis semanis mengecap madu yang menetes,
kami lakukan lagi danl lagi pada malam itu secara perlahan tidak
terburu buru. Penetrasi yang kulakukan terhadap Ibuku sangatlah lembut
penuh dengan kasih sayang yang di bumbui oleh hawa nafsu dosa sebuah hal
yang sangat tabu...tapi terasa sangat indah dan cantik, dilumuri dengan
kenikmatan sensasi persetubuhan sedarah yang menciptakan sensasi yang
sulit diungkapkan oleh kata2, penisku secara plean dan perlahan keluar
masuk di Vagina Ibuku sendiri, terasa sangat hangat lemabab dan basah,
merasakan sepenuhnya kasih sayang seroang Ibu kandung kepada anak
kandung nya seorang remaja pria, seperti benar2 merasakan bahwa diriku
berada di dalam dirinya.
M : “...Ooohhh sayang....rasanya enakkkk baget...ssshhh...., dan kamu
jangan lupa..qta harus menjaga rahasia ini, persetubuhan sedarah
ini..hanya diantara qta saja...!!”
C : “Ya mmmaaam....aku tau”. Balas ku.
Ibuku mulai mengikuti irama grakan pinggulku dengan membuat penetrasi
keatas dan aku ke bawah, dia mulai mengangkat pinggulnya dan menaikan
tempo penetrasinya kepadaku. Pahanya mulai terbuka dengan lebar dan dia
mengangkat kakinya tinggi2 dan kakinya mengelilingi merangkul pinggangku
dan menguncinya...sebagai topangan seakan akan dia tidak mau aku
mencabut penisku dari vaginanya.
M : “oh sayang....ssseperttinya....Mama sebentar lagi nih...sshhhhggrrrrr....”.
Aku hanya diam dan sedikit juga mempercepat tempo gerakanku, kutatap
wajahnya yang cantik dan manis, kutatap dalam kearah matanya begitupula
ibuku..menatap tajam dalam kedalam mataku. Aku bisa melihat cinta yang
tertuang sepenuhnya dari dalam jiwanya hanya untuku seorang. Dengan
tempo yang kupercepat dan hentakan yang kadang ku lakukan ke Vaginanya,
sambil kugesekan klitorisnya dengan batang penisku sesekali, lengan
Ibuku merangkul dan mengunci di leherku Ibuku agak sedikit terangkat
dari tempat tidur, dan aku menahan punggunya dengan lenganku...kami
tidak mau terlepas satu sama lain, aku katakan kepada Ibuku bahwa aku
juga sudah mau keluar, sambil kusarankan kepada ibuku agar qta bisa
meraih puncak kenikmatan ini secara bersamaan.
M : “Ooohh sayang....aku mulaiiii nih...aaaakhhhhh...” Dia mulai
berbisik mendesah, menahan nikmatnya orgasme yang sudah mulai
merongrongnya.
C : “Aaaaku...juga nih Mmmammm...” balasku.
Dan akhirnya kenikmatan surga yang selama ini kami impi-impikan
terwujud...suatu sensasi kenikmatan hubungan sedarah yang rasanya
berbeda dengan yang lain....terasa nikmat karena dibalut oleh dosa nafsu
birahi.
M : “Oooohhh Tuhhaannnn...Aaakkkhhhh..yesss.....fuck meeee Codyyy...., aku keluar sayanggg.....yeahhhhhh...ssshhhhh”.
Ibuku akhirnya melepaskan cairan kewanitaannya dan berteriak sangat puas
menikmati orgasme yang tiada tara nikmatnya, kurasakan Vaginanya
seperti mengejang tubuhnya mengejang seperti terkena setruman ribuan
volt, dan Pinggunya terangkat 10 derajat dari tempat tidur...samapai
benar aku bisa merasakan akhir dari vaginanya yaitu didinding
rahimnya....dan pada saat itu pula akhirnya aku juga merasakan suatu
kenikmatan dari sebuah keintiman yang aku khayalkan selamaini, air
maniku, sperma ku yang sangat pekat putih tersembur kedalam Vaginanya,
kedalam rahim Ibu Kandungku sendiri yang mengandung diriku dulu..dan
spermaku keluar lagi bersamaan dengan cairan kewanitaan Ibu melalui
celah antara bibir vagina dan batang peniskumengalir terus ke belahan
pantat Ibuku membasahi buah zakarku dan lubang anus ibuku .
C : “Ya Tuhan, Mam...aku meniduri,menyetubuhi Ibu Kandung ku sendiri”.
Aku menyadari akan dosa yang telah ku perbuat, yang telah kami
perbuat...tapi dosa itu terasa sangat indah dan sangt nikmat.
Kami telah bersetubuh, dalam sebuah gairah yang penuh dengan sensasai
kenikmatan yang abadi, sebuah, percintaan sedarah. Setelah kukatakan hal
yang membuatku merasa bersalah itu, ibuku menarik turun kepalaku
mendekatkan wajanya kepada wajahku dan kami saling bercumbu lidah kami
berpautan satu sama lain ciuman kepuasan yang sagat buas...liur kami
mengalir keleher dan muka kami..akibat cumbuan2 buas yang kami lakukan.
Aku tetap membenamkan dalam2 penisku di dalam Vagina ibuku, begitu pula
ibuku yang belum melepaskan kucian kakinya di pinggangku.
M : “Cody..aku sayang bgt sama kamu sayang....Mama sayang banget sm
kamu..”. Bisikan dari perkataannya itu..terdengar sangat mendesah
ditelingaku, juga terdenga nafasnya yang masih memburu dan detak
jantungnya yang cepat, sisa2 dari kepuasan permainan terlarang yang baru
saja selesai kami lakukan.
C : “Aku juga sayang sama kamu Glenda..., aku sayang sama Mama, aku
ingin seperti ini terus sama Mama...selamanya!!”. Kukatakan dengan
mempererat pelukanku terhadapnya.
M : “Pasti sayang, gak aka nada yang pisahin qta..” dia meyakinkan diriku, sambil sekali lagi mengecup bibirku.
Setelah percakapan pacsa bercinta dan persetubuhan itu, kami beruda
tertidur sangat pulas karena puas atas kenikmatan yang telah terjadi
dianatara kami. Kami tertidur bersama dengan berpelukan dan masih tetap
terselimuti oleh nafsu dan gairah bercinta, persetubuhan sedara antara
aku dan Ibu Kandungku.
Sekarang umurku sudah hampir 25 tahun...Mungkin kalian bisa tebak..apa yang selama ini lakukan setelah kejadian malam itu.
TAMAT.