Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin
baru saja aku merayakan ulang tahunku yang ke 36. Sebuah perayaan ulang
tahun yang sangat berkesan buatku.Sebagai ibu rumah tangga dengan suami
yang luar biasa sibuk,aku sering merasa jenuh di rumah.Pergaulanku pun
tidak terlalu luas. Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul,ke
kafe,hura-hura dan sebagainya.Hiburanku paling hanya TV,telepon dan
komputer.Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku.Dari chat
itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan.Kepulangan suamiku
yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan
kasih sayang.Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku juga
terpengaruh oleh teman-teman chatku.
Sebelum kenal chating,aku tidak begitu perduli dengan kesepian.Namun
setelah banyak bergaul di chat,aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat
birahiku tak pernah terpenuhi.Ronny adalah pria pertama yang
berselingkuh denganku.Usianya lima tahun lebih muda dariku dan sudah
menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap berkencan dengannya.
Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita
yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan
menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria mulai sering
mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan
kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada
Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan
istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.Aku mulai mengenal daun muda
ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang
usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan
dengannya karena usianya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris
memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat
rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris
memberikan sensasi tersendiri padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’
miliknya yang king size. That was great.Aku pun jadi tertarik dengan
daun-daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku
mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara 17-25 tahun yang keep
contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan
denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon. Hingga
akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang
belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang
kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh
pada Felix, siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di
Jakarta Selatan.“Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi
HP-nya.“Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?”, tanyaku tanpa
basa-basi.“Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit
manja.“Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan
Felix menyanggupi undanganku.
Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan
pula Arga menyanggupi undanganku.Kemudian Frans, salah seorang
instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di
negeri ini. Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri
membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya
yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan
Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku.
Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit
di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di
daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang
sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan
terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku.Hari yang kunantikan pun
tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku.Pagi-pagi sekali aku
menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku.
Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah
satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun
pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel
berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun
mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir
sekitar jam 5 sore.Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai
jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang
akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak
karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi
makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat
5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute
sekali.
Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan
tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku,sampai akhirnya
salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia
memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan
membalas lambaiannya.Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari
salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885--- PLZ
CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor
tersebut.“Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.“Halo, Daniel?”
tanyaku.“Ya, siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.“Aku dapet memo
dari kamu..”“Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata
Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi.
Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang
merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang
bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Kemudian Daniel
mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di
bawah. Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan
dulu.Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna.
Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik
maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel
‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut.Candra, adik
maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam
dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni
dan Liana, teman aerobik Candra.
Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel
di kamar tersebut sejak tadi malam. Tepat jam 12 tadi malam Daniel
menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara
bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi
bersama.Acara kali ini semacam games, dimana Daniel dalam keadaan
telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis
yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis
Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa
yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan
ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau
salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan
anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.Aku menyaksikan permainan
yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain.
Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai
sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan
lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka
kembali berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya
aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks
dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh
Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow!Lumayan juga
buat pemanasan. Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang
pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana.
Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku
bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh
bagian-bagian sensitif.
Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua
rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan
wanita-wanita itu.Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih
awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku
akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun
pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku
untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju,
terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang
kuundang untuk memuaskan hasratku.Masih kurang lima menit, aku menunggu
sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang.
Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy
birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku
seperti biasa, namun aku menahannya.“Ntar Frans, tunggu yang lain..”,
kataku.Wajah Frans terlihat bingung.Aku pun menjelaskan rencana ulang
tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak“Gila.. tante maniak
banget ya, emang kuat?”, goda Frans.Aku tersenyum. Tak lama kemudian
Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu.
Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai
geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut
wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa
melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang
bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain
bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.Lengkaplah sudah.
Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa
dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu
ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Hanya Stanley,
Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih
terlihat agak nervous.
Selesai bersauna,aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi.
Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat
konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali
terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu.
Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya,
semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian.
Kami sudah bertelanjang bulat.Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku
menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka
mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya
mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi
tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh,
kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam
hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi
mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai
Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku.Frans
ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua
bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.Aku asyik
berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi
menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix
sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan
menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri.
Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi
daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali
ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku
rasanya dimanja dengan sentuhan mereka. Kami pun bertukar-tukar
posisi.Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang
pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada
Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku
yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak
itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran
besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang
menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam
vaginaku.“Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh..”, aku mulai mendesah merasakan
bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.Uhh.. nikmat sekali.
Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya.
Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh
anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher
penisnya.Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali
berturut-turut. Saat itu hampir aku kehabisan nafas.Seperti biasa saat
aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang
berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya
dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan
Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit
tangan Felix yang sedang memelukku.“Ahh.. ahh.. ooohhh..”, birahiku
semakin memuncak.
Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum
disunat itu. Mmm.. nikmat sekali.Aku mengulum dan memainkan ujung penis
Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet.
Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak.
Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku. Jonathan dan Stanley mencabut
penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan
penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali
bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan
kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya
dengan penis supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya. Kami terus berpesta,
bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai
pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu
segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi.
Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah
tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.Akhirnya alarm handphoneku
yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it's the time!Tepat jam 12 aku
mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari
es,kuletakkan di atas meja.
Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong
kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian
kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan sepotong ke
mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans
dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga,
Dodi, Rhino dan terakhir Felix.Kami pun berpesta dengan kue itu dan
tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi.
Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja,
kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami
anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku
dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti
ratu yang dimanja gundik-gundiknya.Mereka tak hanya menjilati, tapi juga
mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh.. Felix memang pintar
sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat
payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan
mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. rasanya vaginaku ingin meleleh
dibuatnya.Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka
terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian
salah seorang temanku itu memang top banget.“Sshhh.. ooohhh..”, untuk
yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.Karena tak tahan aku pun bangkit.
Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di
handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan
kemari.“Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun
mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.Tak lama kemudian anak itu membalas.
Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.“Ok
sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Tante senang sekali merayakan
pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya
surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-senyum.
Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.“Wah, surprise
apalagi nih tante?”, tanya Chris.Aku mengecup bibir anak itu.“Liat aja
bentar lagi”, jawabku.Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar
berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.“Happy
birthday Tasha..”Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan
semua pria yang ada di dalam kamarku. Aku mempersilakan masuk dan
mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana,
kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa
basa-basi.“Oke semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada
mereka.Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan
dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku
menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.“Sayang.. sekarang
saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati
tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”, desahku seraya mencium bibir
Daniel.Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke
bathroom. Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun
melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus
tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk
kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu. Aku
mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh..
hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku
kembali naik.
Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas
wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku
dengan lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku.
Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua
tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel
membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari
tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.“Sshhh.. ooohhh..”,
aku mendesah merasakan kenikmatan itu.Daniel melirik ke wajahku yang
sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak
henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali
memainkan tempo. Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil
membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu.Kemudian gantian aku
yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila,
masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang
tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan
lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku
dengan penuh nafsu. Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar
itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya.
Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan
geMas. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap
penis Daniel. Mmm.. mmm.. enak sekali. Aku mengulum ujung penis Daniel
yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat
bergidik menahan nikmat.
Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang
sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan
liar.Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow
betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua
jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak
segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras,kepalanya
sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai
menghiasi sekeliling batang penisnya. Daniel mengusap-usapkan penisnya
ke sekujur wajahku. Ahhh.. nikmat sekali. Sebentar lagi aku akan
merasakan kejantanannya.Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan
posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya
itu ke dalam liang vaginaku. Aahhh.. aku merasa seperti seorang perawan
yang baru menikmati malam pertama. Penis Daniel terasa sulit menembus
vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya
penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Uhhh.. rasanya ketat sekali di
dalam.“Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget
nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.
Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya. Ohh..ohhh..ooohhh..
nikmat sekali. Sementara kedua tangannya yang kekar meremas
payudaraku.“Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang..
aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang
luar biasa.Baru kali ini aku merasa seperti ini. Dan tak lama kemudian
aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari
vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku
memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.“Gila, kamu
hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.Daniel lalu
menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku.
Ahhh.. asyik sekali.“Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.Aku
mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya
yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami
bermain dengan posisi berdiri. Berat badanku membuat penis Daniel
menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.Entah berapa kali aku dan
Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas
karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas
toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di
dadanya yang bidang.“Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”,
cetusku sambil mencubit hidung Daniel.Anak itu tersenyum sambil mengusap
rambutku.“Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu
ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.Aku mengangguk manja. Anak itu sampai
geleng-geleng.“Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo
ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.Daniel tertawa. Sambil melepas
lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng
mendengar ceritanya. Di usianya yang masih semuda itu ternyata
pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku.
Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali
menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari
teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya
dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya
yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan
tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai
wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9
di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari
anak itu.“Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”,
ajak Daniel tiba-tibaAku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar
kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai
jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel
di kamar mandi tadi.Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar
mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat
blue film. Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi
kenikmatan dengan tante-tantenya DanielJonathan dan Stanley yang selalu
kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi
juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara
wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas
ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang
memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni
dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya. Aku geleng-geleng melihatnya
seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya
orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku
menjadi sefantastis ini.Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka.
Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu,kami
berganti-ganti pasangan seenaknya.
Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang
kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada
habis-habisnya.Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya
ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang
dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu
saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang.
Kepalaku rebah di atas bantal,mataku tertutup, sementara kedua tanganku
diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai.
Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya
ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi,aku
boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun
jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai
dia orgasme.Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan
ke dalam lubang vaginaku.Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah
sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang
vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan.
Siapa ya? Aku jadi penasaran.Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam
vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk
memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara
Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku.
Ah.. aku betul-betul bingung.“Stanley?” tebakku.Wanita-wanita itu
cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara.
Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan
dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.“Aww.. Chris!”,
teriakku.Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua
tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak
itu orgasme. Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin
ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang
dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak
mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri
khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali
penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu
tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas
birahi dengan ditonton oleh yang lain. Setelah orgasme, permainan
dilanjutkan.Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang
penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali
saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang
sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis
ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu
memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis
mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran
orang-orang yang ada di situ.“Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum
penuh kemenangan.Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka
tutup mata dan tali yang mengikatku.“Tante curang ih..”, rajuknya
manja.Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil
disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi
Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas,
Daniel membuat kami orgasme bersama.Permainan itu berlangsung sampai
menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit
untuk kembali ke kamarnya.
Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat
jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang,
hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu.Sambil berdiri di
pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol
minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue. Posisi
kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah
mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang
tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda
baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan
juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari
mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam. Petualangan sex-ku pun
makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan
Candra dan teman-temannya.Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku.
Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di
rumah.Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku. Dan
kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar
rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang
aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah
peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas
mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku
mau.