Namaku Adi, aku mahasiswa salah satu
universitas swasta terkenal di jurusan ilmu komputer di Jakarta.
Kejadian ini terjadi saat pameran GAIKINDO AUTO EXPO 11th, di Jakarta
Convention Center, Senayan. Malam itu malam penutupan pameran tanggal 29
Juli 2001, aku bersama geng-ku datang ke pameran itu, di sana banyak
Sales Promotion Girl (SPG) yang cantik, seksi, dan mengundang nafsu,
dengan baju tank top ketat dan rok mini mereka menawarkan "produk"
mereka agar laku dijual ke para pengunjung, terutama laki-laki hidung
belang.
Pameran itu juga dimeriahkan dengan kehadiran para penari erotis di
stand Isuzu, Peugeot, Daihatsu, dan peragaan busana yang membuat air
liur menetes di stand BMW. Aku hanya bisa meneteskan air liur saja
melihat mobil mewah dan cewek cantik yang merupakan kombinasi kenikmatan
hidup bagi seorang lelaki sejati, maklum aja, aku belum punya pacar dan
hanya naik motor Tornado hijau butut ke kampus dan sehari-hari aku
menjadi sales aksesories HP dan jual-beli HP bekas. Terutama Samsung
SGH-600.
Aku pergi bersama-sama anak-anak geng-ku, yaitu bosku, Joni, dia yang
menyediakan transportasi yaitu Panther merah New-Royale tahun 1997.
Konon kabarnya, ia pernah merampas kesucian tiga gadis teman SMU-ku
sekaligus pada malam yang sama saat mereka "piknik" di villa-nya di
Ciater. Memang uang dan kekuasaan pasti akan membawa kenikmatan
tersendiri bagi orang yang memilikinya. Kami satu geng merupakan teman
sejak di SMU Negeri **. jumlah geng kami hanya berjumlah 7 orang dan
semuanya "batangan" alias tidak ada cewek-nya.
Tak kusangka dari sekian banyak SPG cantik, terlintas olehku Lingga,
cewek bunga kelasku yang pernah "mempermainkan"-ku bersama kedua
temannya Susan dan Siska, April lalu. Timbul niat jahatku untuk membalas
perbuatan jahatnya padaku, karena dia pula ujian Kalkulus-ku dapat
nilai D. karena saat ujian dia duduk tepat di depanku, dan CD-nya
mencuat ke permukaan, terang saja saat ujian aku tak dapat konsentrasi
dan mengerjakan soal dengan benar. Dia menjaga stand **** (edited).
Langsung kuhampiri dia dan menanyakan kabarnya,
"Hi, Kok kamu ada di sini?"
"Iya, udah seminggu nih," jawabnya santai.
Kami berbincang-bincang sebentar dan kuperkenalkan pada teman-temanku,
mereka ngobrol, dan Joni bosku menawarkan tumpangan pulang, karena sudah